Hei,
apa kabarmu hari ini ?
Pagi ini, tanggal 18 Februari 2013 merupakan pertemuan kedua perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa bersama dosen kami, yaitu Bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd.
Pada pertemuan pertama minggu lalu, beliau menjelaskan mengenai kontrak perkuliahan, lalu membagi kelompok dan menetapkan dua orang perempuan yang cukup-cantik-walau-tak-secantik-kau untuk menjadi koordinator kelasku, haha.
Jika kamu membaca ini, tentu aku
sedang membuat semacam laporan perkuliahan yang pada kali ini membahas mengenai
Manajemen Pemasaran Jasa, lebih dalam dan lebih jauh dari sebelumnya, hahaha. Bayangkanlah
aku mengucapkan ini seperti seorang illusionis yang tempo hari berada di suatu acara pada sebuah stasiun televisi swasta bersama anak perempuannya.
***
Biar aku jelaskan padamu apa yang
beliau jelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan pemasaran atau marketing itu,
keduanya adalah suatu bentuk kegiatan manajerial yang menawarkan dan
memperkenalkan sebuah produk baik berupa barang maupun jasa, dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kemudian,
Pemasaran dikategorikan sebagai salah satu proses sosial. Mengapa ? Karena
dalam kegiatan pemasaran akan selalu berhubungan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan orang lain. Ada beberapa faktor dan alasan mengapa kita
harus mempelajari Manajemen Pemasaran, misalnya :
ü
Kita
harus memiliki fokus yang kuat kepada konsumen.
ü
Dedikasi tinggi untuk dapat memasarkan produk
dengan optimal.
ü
Memahami
dan mengerti bukan hanya apa yang menjadi kesenangan pelanggan tapi juga apa
yang menjadi kebutuhannya kebutuhan konsumen. Seperti membangun kepuasan
terhadap pelanggan.
Terdapat dua macam kebutuhan yang menjadi
hal pokok dalam Marketing, yaitu Needs (Kebutuhan) dan Wants (Keinginan).
Dimana Needs itu merupakan kebutuhan dasar atas apa yang memang menjadi
kebutuhannya, sedangkan Wants adalah suatu hal yang membutuhkan motivasi yang
lebih untuk memenuhi keinginannya tersebut. Aspek Want pun lebih dikaitkan kepada
budaya, dan lingkungan yang sedang terjadi dimasyarakat.
Lalu Marketing menghasilkan sebuah
produk , dimana produk itu adalah suatu yang dipasarkan pada sebuah pasar untuk
dilihat, digunakan, serta untuk mendapatkan apa yang diinginkan atau sesuatu
yang akan dikonsumsi oleh masyarakat umum.
Sedangkan
pengertian Produk itu sendiri ialah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar
untuk menarik perhatian agar dapat memiliki, menggunakan atau dapat dinikmati.
Ada jenis Produk, yaitu :
1.
Goods, merupakan sebuah produk yang berupa barang.
2.
Service, berbentuk pelayanan terhadap konsumen terhadap produknya.
Berikutnya
beliau menjelaskan mengenai beberapa konsep Manajemen Pemasaran, yaitu :
v Nilai (Value), Karena
seorang pembeli atau penjual berharap akan adanya nilai yang bertambah atas
sebuah produk yang dihasilkan.
v Kepuasaan (Statisfaction) yang berkaitan
dengan nilai yang terpenuhi dan bersifat
relative atas produk yang diperoleh oleh konsumen.
v Kualitas (Quality)
mengenai sebuah hasil dan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah prodak. Disini ada
beberapa karakteristik kualitas, yaitu :
A.
Tidak ada bandingan dengan yang lain,
Kualitas yang baik harus mampu menyajikan produk yang baik dimana produk
tersebut tidak memiliki bandingan dengan produk yang lain.
B.
Bersifat
relatif.
C.
Kepuasan Pelanggan, hal
ini membahas bagaiamana
kualitas suatu produk menghasilkan sebuah kepuasan bagi para konsumen sebagai pengkonsumsi produk tersebut.
D.
Pertukaran, dimana selalu
terjadi walau tidak selalu menggunakan uang.
E.
Transaksi.
F.
Hubungan.
Kemudian di dalam Manajemen
Pemasaran terdapat beberapa filosofi,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Ø Production Concept (Konsep ini diperuntukan
untuk barang serta dijadikan untuk menilai banyak atau sedikitnya
produk).
Ø Selling Concept (Konsep ini mementingkan kualitas produknya).
Ø Marketing Concept (Konsep
ini mementingkan kebutuhan dan keinginan dari konsumen terhadap sebuah barang).
Ø Societal Marketing Concept (Konsep
ini mempertimbangkan apakah produk yang perusahaan yang dibeli
oleh konsumen memiliki dampak yang baik
atau buruk, dan apakah perusahaan memiliki kepedulian terhadap kehidupan serta lingkungan
sosial yang ada dimasyarakat).
Selanjutnya Beliau menjelaskan,
bahwa dalam pemasaran, selain Produk maka kita juga mengenal Jasa. Dimana
pengertian dari jasa itu sendiri menurut zenthamil & bitner (1996) ialah
semua aktivitas ekonomi yang mana bentuk produknya bukan produk fisik atau yang
di konstruksikan secara umum untuk dikonsumsi pada saat diproduksi dan
meningkatkan nilai tambah (seperti menyenangkan, terhibur, nyaman).
Sedangkan
jasa menurut Kottler adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak terwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun yang mungkin terkait dengan produk fisik.
Sebuah layanan jasa memiliki
karakteristik atau ciri-ciri tersendiri diantaranya adalah :
- Tidak berwujud.
- Tidak dapat diraba, di cium, di dengar sebelum jasa tersebut dibeli.
- Pelanggan bisa membeli jasa ,bisa mengkonsumsinya tapi tidak dapat memilikinya.
- Tampak pada tempat, ruang, bahan-bahan, harga, serta simbol.
- Tugas penyedia jasa adalah bagaimana mewujudkan sesuatu yang tidak terwujud.
- Jasa dijalankan , diproduksi , dan dikonsumsi secara bersamaan.
- Interaksi penyedia dan pelanggan dapat mempengaruhi hasil jasa.
- Menitik bertakan pada kualitas penyedian pada pelanggan.
- Fasilitas dan lokasi menjadi pertimbangan utama pelanggan.
- Tidak adanya standarisasi.
Menurut Boove,Houston dan Till (1995),
penyebabnya kerjasama pelanggan dan motivasi pelanggan. Upaya untuk menjaga
kualitas jasa bisa berupa investasi personil, standarisasi proses dan memantau
kepuasaan pelanggan. Perishability yang berarti komoditas jasa tak tahan lama
dan bila disimpan berbentuk resevasi, permintan pelanggan tergantung pada musim
yang sedang berlangsung. Dalam manajemen
pemasaran jasa juga membahas mengenai kunci sukses jasa, diantaranya adalah
Selalu memperbaharui layanannya, kejelasan tempat dari pelayanan yang diminta,
terdapat kontraknya, kekuatan informasi yang strategis, juga memahami bagaimana
strategi nilai mempengaruhi sebuah layanan jasa.
***
Seperti itulah apa yang kupelajari
pagi ini, sedikit memusingkan memang, kau tahu bahasa Inggrisku sangatlah
buruk. Terlebih lagi beliau memiliki semacam apa yang kita sebut sebagai
Perasaan-berdosa-bila-tidak-mengoptimalisasikan-waktu, hahaha. Mungkin untuk
orang sepertiku, di dalam sana waktu akan berputar lama sekali. Tapi, semoga
aku dapat terbiasa.
Oke,
baik-baiklah kau, jangan lupa makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar